Kamis, 07 November 2013

Tugas Sistem Informasi Manajemen (SIM) Bank BNI

















TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) PADA BANK BNI


Nama : HUSNI TAMRIN
Kelas : 2DB11
NPM  : 38112282


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BANK BNI

BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki + 950 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 5 cabang luar negeri, yaitu London, Tokyo, Singapore, Hong Kong dan New York. Sampai saat ini BNI memiliki lebih dari 7,5 juta nasabah ( + 6.000 nasabah di antaranya adalah nasabah private banking ), + 2300 ATM ditambah + 5000 ATM LINK dan + 5000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 021-5789 9999 atau 68888 (via ponsel), serta SMS Banking untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan puluhan fitur. Saat ini, BNI melakukan pengembangan sistem transaksi baru melalui internet-banking.

Penerapan sistem baru yang dilakukan oleh Bank BNI yaitu dengan penggunaan BNI ICONS ( Integrated and Centralized Online System) yang diharapkan dapat terjadi pembenahan mekanisme dan penambahan kapabilitas layanan serta meningkatkan daya saing perusahaan ditengah persaingan bisnis perbankan yang semakin kompetitif.

Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan suatu sistem informasi yang sesuai dengan business proses perusahaan dan dukungan dari sumberdaya manusia perusahaan. Pada Bank BNI, perusahaan mencoba menerapkan sistem baru yaitu BNI ICONS dengan memperhatikan sistem transaksi pada industri perbankan dan dukungan dukungan people dengan memberikan berbagai pelatihan, persuasi, memberikan reward dan kompetisi kepada seluruh pihak yang berkepentingan terhadap sistem yang baru tersebut, sehingga dapat memberikan support karena adanya keyakinan terhadap manfaat yang akan didapat dari berjalannya sistem baru tersebut.

Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang dilakukan pada Bank BNI adalah dengan melalui implementasi bertahap. Penerapan sistem baru pada organisasi dilakukan dengan mengkoordinir aktivitaas pengembangan pelayanan. Perusahaan senantiasa berkomunikasi langsung dengan pengembang dalam penerapan sistem tersebut serta menerbitkan semacam cetak biru untuk merancang pelayanan yang dibangun dengan pendekatan SOA (Serviced oriented Architecture), serta mendorong penggunaan common resources berisi pelayanan - pelayanan yang sudah dikembangkan. Tujuannya adalah agar pengembangan pelayanan yang tengah berjalan bisa berlangsung konsisten. Tata kelola SOA yang baik juga akan mengurangi risiko ketidakserasian pelayanan dan upaya pengembangan yang terlalu berlebihan, dan para pelaksana tetap harus memiliki big picture ketika mereka memulai proyek pengembangan sistem.

Pemanfaatan Project Management
Penerapan BNI ICONS didukung dengan pembentukan tim yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan penerapan sistem baru tersebut. Dalam implementasi sistem tersebut, BNI membentuk suatu tim yang disebut tim New Core Banking, yang terdiri dari 150 orang pegawai langsung dibawah naungan direksi. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung keberhasilan penerapan sistem baru dan sebagai tanda adanya dukungan penuh dari manajemen. Selain itu perusahaan menggunakan tenaga konsultan, yang terdiri dari konsultan teknis, proyek, dan bisnis. Dalam implementasinya perusahaan juga menggunakan vendor seperti IBM untuk hardwarenya, Hewlett-packard untuk switching mesin, Lintas Artha dan Citra Sari Makmur (CSM) untuk provider komunikasi, dan juga PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).
BNI icons Dengan sistem yang baru tersebut akan mempermudah nasabah untuk mengakses berbagai layanan perusahaan yang berimplikasi pada peningkatan jumlah transaksi nasabah, sehingga diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

Implikasi Etika Dari Teknologi Informasi
Informasi Dalam Praktik
Keamanan Informasi
  • BNI e-Secure adalah alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di BNI Internet Banking.
  • BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (Dynamic PIN) setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial, tanpa BNI e-Secure Anda masih bisa mengakses Layanan BNI Internet Banking untuk melakukan transaksi non finansial antara lain melihat Informasi Saldo dan mutasi transaksi.
  • Rekening yang dapat diakses adalah Tabungan (BNI Taplus, BNI Taplus Utama, BNI Taplus Mahasiswa, BNI Taplus Pegawai, BNI Tapenas), BNI Giro Perorangan (rupiah ataupun valas), BNI Deposito (rupiah ataupun valas) dan Rekening Pinjaman Perorangan dengan syarat memiliki Customer Information File yang sama.
  • Aman, layanan BNI Internet Banking mengutamakan kemudahan dan keamanan informasi serta transaksi finansial anda.
  • Menggunakan Internasional Internet Standard Security SSL 3.0 dengan sistim enkripsi 128-bit, suatu sistem pengacak informasi yang tercanggih saat ini, sehingga informasi pribadi & keuangan anda lebih terjamin keamanannya.
  • Anda juga akan membuat sendiri User ID & Password BNI Internet Banking yang unik, sehingga tidak ada duplikasi dan hanya anda yang mengetahuinya. Setiap kali Login, anda hanya diperkenankan mengulang Password BNI Internet Banking yang salah sebanyak tiga kali sebelum akses tersebut diblokir untuk mencegah penyalahgunaan yang tidak bertanggung jawab.
Setiap transaksi finansial harus menggunakan alat pengaman tambahan yang disebut BNI e-Secure dimana setiap transaksi akan diberikan nomor referensi yang digunakan apabila ada pertanyaan atau terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan transaksi tersebut. Jika tidak terdapat aktivitas selama beberapa menit, sistem secara otomatis akan mengakhiri (log-out) akses anda untuk mencegah penyalahgunaan yang tidak berwenang.

BNI Internet Banking mempunyai sistem pengamanan sebagai berikut :
1.   Menggunakan sistem keamanan standar internasional dengan enskripsi SSL128 bit oleh Verisign. SSL 128 bit (Secure Socket Layer), yaitu lapisan pertama sistem pengamanan BNI Internet Banking yang lazim digunakan dalam dunia perbankan. Dengan menggunakan SSL ini, semua data yang dikirimkan dari server BNI Internet Banking ke komputer nasabah dan sebaliknya selalu melalui proses enkripsi (acak secara sistem) dengan menggunakan sandi 128-bit yang hanya diketahui oleh komputer nasabah dan server BNI Internet Banking. Dengan demikian, pihak-pihak lain tidak akan dapat mengartikan transmisi data tersebut apabila menerimanya.
2.      Pengamanan pintu akses BNI Internet Banking dengan firewall.
3.   Proses registrasi Layanan BNI Internet Banking dilakukan melalui BNI ATM menggunakan PIN BNI Card.
4.  Proses aktivasi melalui www.bni.co.id atau langsung ke https://ibank.bni.co.id menggunakan PIN registrasi dan nomor BNI Card yang digunakan untuk registrasi di BNI ATM.
5.  User ID dan Password dibuat oleh Pengguna saat aktivasi BNI Internet Banking, berupa kombinasi alphabet dan numeric (alphanumeric).
6.      Password BNI Internet Banking dapat diubah kapan saja oleh Pengguna BNI Internet Banking.
7.      Sistem BNI Internet Banking dilengkapi dengan session time out dimana akan otomatis Log Off.
8.    Alat tambahan untuk transaksi finansial menggunakan BNI e-Secure yang akan menghasilkan kombinasi angka yang berubah-ubah (dynamic PIN) setiap kali Pengguna melakukan transaksi.
9.  PIN BNI e-Secure dibuat oleh Pengguna dan digunakan setiap kali mengaktifkan/ menyalakan BNI e-Secure
10.  BNI e-Secure akan otomatis mati apabila tidak digunakan dalam waktu 45 (empat puluh lima) detik
11. Pemblokiran layanan BNI Internet Banking dilakukan oleh Pengguna melalui permintaan kepada BNI PhonePlus melalui BNI Call.
12.  Limit transaksi finansial per hari dibatasi.
13.  Bukti transaksi BNI Internet Banking dapat dicetak dan atau disimpan sesuai keperluan pengguna.

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Menurut Scott Morton “Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur“.
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Sehingga keputusan dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), di industri jasa keuangan khususnya Bank BNI dewasa ini membutuhkan TI sebagai driver untuk mendukung proses bisnis, kegiatan operasi, dan customer servicenya. Penerapan teknologi informasi di lingkungan perbankan berjalan sangat intensif dan membutuhkan investasi yang tidak kecil. Tujuannya adalah memudahkan dan memuaskan nasabah melalui layanan yang convenience.
Dalam perjalanan sejarahnya BNI beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Dalam pemanfaatan teknologi informasi dan mengembangkan kualitas BNI membutuhkan TI sebagai driver untuk mendukung proses bisnis, kegiatan operasi, dan customer service. Penerapan TI sekarang ini lebih dimaksudkan untuk mendekati customer yaitu untuk memenuhi tuntutan nasabah, yang umumnya sangat membutuhkan layanan yang convenience, yakni tersedianya channel access yang banyak, aman, nyaman dan layanan 24 jam sehari, ini dilakukan dengan menambah jumlah channel access yang bisa berupa cabang maupun ATM (automated teller machine), internet banking dan phone banking yang semuanya memanjakan customer, sehingga dapat melakukan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja.
Salah satu Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), adalah dengan membuka layanan aplikasi nirkabel bersifat mobile (bergerak) seperti BNI Internet Banking yang merupakan fasilitas layanan yang diberikan kepada nasabah BNI untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan Internet, kapan saja, dimana saja, yang mempermudah penggunanya dari cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran tagihan dan pembelian voucher prabayar. Dan untuk menambah keamanan BNI menambahkan BNI e-Secure yaitu alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di BNI Internet Banking. BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (Dynamic PIN) setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial, tanpa BNI e-Secure Anda masih bisa mengakses Layanan BNI Internet Banking untuk melakukan transaksi non finansial antara lain melihat Informasi Saldo dan mutasi transaksi.
Jalur Pendaftaran Untuk Menjadi Nasabah Bank BNI
1.      BNI Taplus
Persyaratan :
  • KTP (domisili se-kab/kodya dengan cabang BNI tempat membuka rekening), atau dibuktikan dengan surat keterangan domisili/kerja jika tidak sama.
  • Setoran awal Rp 500.000 (jabodetabek) atau Rp 250.000 (luar jabodetabek)
  •  Untuk mendapatkan BNI Card, biaya Rp 10.000,-
  • Saldo minimal Rp 150.000,-
  • Biaya Pengelolaan Rekening Rp. 9.000 / rekening per bulan
  • Biaya administrasi untuk saldo di bawah minimal Rp 2.500,- / rekening per bulan

2.      BNI Taplus Utama
Persyaratan :
  • Memiliki identitas diri KTP/SIM/Kartu Mahasiswa/Pelajar/KIMS/ Pasport.
  • Mengisi formulir permohonan dan menyerahkan pas photo bagi yang ingin Kartuplus Utamanya nampak photo.
  • Setoran pertama sekaligus sebagai saldo minimal Rp. 1 juta dan setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-.
  • Biaya administrasi pengelolaan rekening Rp. 10.000 per rekening per bulan.
  • Biaya administrasi dibawah saldo minimal Rp. 2.500,-- per rekening per bulan.

3.      BNI Tapenas
Persyaratan :
  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Usia minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun atau 65 tahun saat jatuh tempo (usia 56 s/d 63 tahun dapat * Memiliki identitas diri (KTP/SIM/Paspor dan Kartu keluarga)
  • Menyerahkan photo copy identitas Penerima Manfaat (KTP atau akte kelahiran) dan wali apabila Penerima Manfaat masih dibawah umur (KTP/SIM)
  • Mengisi formulir aplikasi TAPENAS PENYETORAN DANA
  • Setoran awal minimal Rp 100.000,-
  • Penyetoran dapat berupa: setoran tunai, pemindahbukuan atau kliring.
  • Nasabah bebas menetapkan besarnya setoran bulanan, mulai dari Rp 100.000,- sampai dengan Rp 5.000.000,- (kelipatan Rp 50.000,-)
  • Nasabah diperkenankan menyetor lebih dari setoran bulanan yang ditetapkan sebelumnya, sehingga jumlah dana terhimpun menjadi lebih besar dari yang direncanakan
  • Setoran dilakukan dengan dengan cara mendebet rekening yang ditunjuk (Taplus, Taplus Utama atau Giro Perorangan Rupiah) setiap bulan secara tetap, sehingga nasabah tidak perlu datang setiap bulan untuk menyetor

4.      BNI Haji
Persyaratan :
  • Memiliki tanda bukti diri (KTP). (Nasabah dapat membuka tabungan BNI Haji di seluruh cabang/capem BNI yang berada dalam satu propinsi dengan domisili nasabah.)
  • Setoran awal minimum Rp. 500.000,-
  • Setoran selanjutnya minimum Rp. 5.000,-

5.      BNI Dollar
Persyaratan :
Dengan mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening, dilampiri foto copy KTP atau identitas diri lainnya dan setoran minimal sebesar USD 50, Anda telah menjadi nasabah BNI Dollar dan sekaligus dapat menikmati segala keuntungan dan kemudahannya.

6.      BNI Deposito
Persyaratan :
  • Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
  • Menunjukkan asli bukti identitas diri (KTP/SIM/Paspor) atau Badan Usaha/Hukum (bukti Legalitas) dan menyerahkan foto copy bukti identitas/legalitas dimaksud.
  • Melakukan setoran untuk pembukaan rekening (ketentuan jumlah setoran dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan
Mata uang dan Nominal
IDR 8.000.000
USD 1,000
JPY 1.000.000
HKD 500.000
EURO 1,000



7.      BNI Giro
Persyaratan :
  • Mengisi formulir aplikasi dan dokumen lainnya.
  • Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia.

Perorangan
  • Melampirkan fotokopi identitas diri yang masih berlaku (KTP/SIM/Passport untuk WNI, Passport dan KIMS/KITAS untuk WNA), NPWP dan Surat Referensi.
  • Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o   IDR Rp 500.000,- / USD 250 / SGD 1,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR 500.
o   Dikenakan biaya administrasi bulanan.

Perusahaan/Badan Usaha 
  • Melampirkan fotokopi identitas diri pejabat yang berwenang, NPWP, Akte Pendirian/Anggaran Dasar Perusahaan & perubahannya, SIUP, Surat Referensi.
  • Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o   IDR Rp 1.000.000,- / USD 500 / SGD 2,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR 1,000.
o   Dikenakan biaya administrasi bulanan.

Informasi Lainnya Mengenai KPR ( Kredit Pemilikan Rumah ) di Bank BNI

BNI Griya yaitu fasilitas kredit yang diberikan kepada masyarakat untuk pembelian, pembangunan, atau renovasi rumah termasuk ruko, rukan, apartemen, villa, tanah kavling dan sejenisnya yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon debitur dengan kredit mulai 15 juta - 5 Milyar.

Keuntungan :
  • Suku bunga kompetitif.
  • Proses cepat dan mudah.
  • Limit kredit dari Rp. 15 juta s.d Rp. 5 milyar.
  • Pembiayaan Bank s.d 80% dari nilai agunan sesuai penilaian Bank, uang muka ringan hanya 20%.
  • Jangka waktu fleksibel s.d 20 tahun.
  • Sertifikat anda aman sampai dengan kredit lunas.
  • Perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran.

Persyaratan Pembelian Rumah Baru Developer:
1.      KTP suami istri
2.      KK
3.      Surat nikah
4.      Foto 3x4 masing2 1 lembar
5.      Surat keterangan kerja min 2 tahun sebagai pegawai tetap
6.      Slip gaji min penghasilan bersih 3 juta
7.      NPWP
8.      Rek tabungan 3 bulan terakhir
9.      Surat Pesanan Rumah

Persyaratan Pembelian Rumah Second :
1.      KTP suami istri
2.      KK (kartu keluarga
3.      Surat nikah
4.      Foto 3x4 masing2 1 lembar
5.      Surat keterangan kerja min 2 tahun sebagai pegawai tetap
6.      Slip gaji min penghasilan bersih 3 juta
7.      NPWP
8.      Rek tabungan 3 bulan terakhir
9.      Copy KTP Penjual
10.  Copy KK Penjual
11.  Copy Surat nikah penjual (kalau sudah menikah)
12.  Surat Penawaran Rumah dari penjual
13.  Copy Sertifikat
14.  Copy IMB
15.  Copy PBB
16.  Biaya appraisal

Note: Untuk pembelian rumah second, ada beberapa persyaratan untuk rumahnya :
1.      Bebas banjir
2.      Jalan di depan rumah min 4 meter / lewat 2 mobil
3.      Jauh dari kuburan
4.      Jauh dari sutet
5.      Layak huni

Informasi produk/persyaratan/info lainnya mengenai fasilitas KPR BNI Griya, melalui layanan BNI Call  melalui ponsel ke 500046 atau 68888.

Kesimpulan
Penerapan sistem baru yang dilakukan oleh Bank BNI dengan BNI ICONS nya membuat perusahaan dapat memberikan akses yang lebih besar kepada nasabah terhadap produk layanan perusahaan tersebut, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan penerapan sistem baru yang dicanangkan oleh perusahaan tidak terlepas dari terintegrasinya sistem yang baru dengan bisnis proses yang ada dan orang – orang yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap sistem tersebut.

Saran 
  • Pihak Bank harus menghindari kesalah pahaman dengan nasabah, hal ini akan merugikan bank itu sendiri berhubungan dengan tambahan dana yang akan di dapat sebagai modal dalam kegiatan usahanya.
  • Menjaga hubungan bai dengan nasabah, dengan jalan para karyawan bank berusaha ramah, sopan dan melayani nasabah sebaik mungkin.
  • Sumber dana yang di miliki bank BNI hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya khusus dalam bidang perbankan dan meningkatkan produktifitas dan tanggung jawab dalam bekerja.

Senin, 21 Oktober 2013

tugas SIM (SIstem Informasi Manajemen)





NAMA                 : HUSNI TAMRIN 
KELAS                 : 2DB11 
NPM                   : 38112282



Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat utunk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.

Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1.      Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.      Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3.      Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)

Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
2.      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.      Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4.      Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5.      Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.      Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7.      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.      Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9.      Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

2.      PENGERTIAN MANAJEMEN

Masalah definisi dari manajemen memang merupakan masalah yang sulit. Dan sampai sekarang tidak ada persetujuan universal tentang definisi manajemen. Manajemen selalu berhubungan dengan sebuah organisasi. Yaitu sekumpulan orang yang bekerjasama disetiap bidangnya untuk mencapai satu tujuan. Sehingga bisa dibuatkan sebuah urut-urutan untuk mengartikan arti dari manajemen.

Menurut T. Hani Handoko mendefinisikan:
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. (1997:8).



Menurut George R. Terry mendefinisikan:
Manajemen adalah merupakan proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain. (1986:4).

Menurut M. Manullang mendefinisikan:
Manajemen adalah seni ilmu pengetahuan, pengorganisasian, penyusunan, pengolahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan (2002:5).

Menurut Nanang Fattah mendefiniskan:
Manajemen adalah sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. (2000:1).

Menurut Ngalin Purwanto mendefinisikan:
Manajemen merupakan proses kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu dan pelaksanaannya perlu adanya pengawasan dan pengarahan yang baik. (1993:6).
Dari definisi diatas penulis simpulkan bahwa Manajemen adalah proses yang berupa tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan serta pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.

3.      CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INFORMASI BAGI PERUSAHAAN

Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan.
Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagaimana manajemen perusahaan dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
 Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis.
Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan dan informasi dari luar. Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :
1.      Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2.      Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3.      Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis     perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.

Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini :
Klasifikasi Sistem Informasi
Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi.

1.      Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.


Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail),teleconferencing, dan lain-lain.

2.      Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
Ø  Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
Ø  Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).

3.      Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya pemasaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies.

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
1.      Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
2.      Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
3.      Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.

Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber informasi strategis.

1.      Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2.      Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3.      Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatihend users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.

4.      KESIMPULAN

Sistem Informasi Manajemen yaitu menyediakan informasi bagi para pengelola perusahan untuk pengambilan keputusan yang bersifat taktis dengan menggunakan komputer. Pada tingkat tertinggi, Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi bagi pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk menentukan langkah perusahaan. Secara teoritis, Sistem Informasi Manajemen akan sangat membantu para pengelola perusahaan dari berbagai tingkatan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam teori Sistem Informasi Manajemen, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada setiap tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya. Proses pengolahan dan penyebaran informasi pada Sistem Informasi Manajemen sifatnya m