NAMA : HUSNI TAMRIN
KELAS : 2DB11
NPM : 38112282
Definisi
SIM, Sistem Informasi Manajemen Informasi dapat diibaratkan sebagai darah
yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya
akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah
utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi
yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.
Sebuah
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru
tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer
bermanfaat utunk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem
informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan.
Sistem
informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan
keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi
sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah data base.
Konsep
Dasar Informasi
Terdapat
beberapa definisi, antara lain :
1.
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.
Sesuatu yang nyata atau setengah nyata
yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau
kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi
akan dilakukan.
3.
Data organized to help choose some current or future action or
nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision
making)
Fungsi / Manfaat Sistem
Informasi Manajemen
Supaya informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah
suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa
manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut
:
1.
Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan
adanya perantara sistem informasi.
2.
Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.
Mengembangkan proses perencanaan yang
efektif.
4.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan
keterampilan pendukung sistem informasi.
5.
Menetapkan investasi yang akan diarahkan
pada sistem informasi.
6.
Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7.
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.
Organisasi menggunakan sistem informasi
untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9.
Bank menggunakan sistem informasi untuk
mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
2. PENGERTIAN MANAJEMEN
Masalah
definisi dari manajemen memang merupakan masalah yang sulit. Dan sampai sekarang
tidak ada persetujuan universal tentang definisi manajemen. Manajemen selalu
berhubungan dengan sebuah organisasi. Yaitu sekumpulan orang yang bekerjasama
disetiap bidangnya untuk mencapai satu tujuan. Sehingga bisa dibuatkan
sebuah urut-urutan untuk mengartikan arti dari manajemen.
Menurut
T. Hani Handoko mendefinisikan:
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.
(1997:8).
Menurut
George R. Terry mendefinisikan:
Manajemen
adalah merupakan proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber yang lain. (1986:4).
Menurut
M. Manullang mendefinisikan:
Manajemen
adalah seni ilmu pengetahuan, pengorganisasian, penyusunan, pengolahan, dan
pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan (2002:5).
Menurut
Nanang Fattah mendefiniskan:
Manajemen
adalah sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan
upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara
efektif dan efisien. (2000:1).
Menurut
Ngalin Purwanto mendefinisikan:
Manajemen
merupakan proses kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu dan pelaksanaannya
perlu adanya pengawasan dan pengarahan yang baik. (1993:6).
Dari
definisi diatas penulis simpulkan bahwa Manajemen adalah proses yang berupa
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan
serta pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
3.
CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INFORMASI
BAGI PERUSAHAAN
Semua kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan
menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan
kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang
bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk
kegiatan dalam perusahaan.
Apabila sistem informasi manajemen
dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa
diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta
menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi
manajemen menyediakan informasi bagaimana manajemen perusahaan dimana sistem
informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan informasi memegang peranan penting. Pentingnya peranan
informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan
di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan
pada penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan
yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Manajemen menggunakan informasi
untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum
pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses
perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi
semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan
strategis dan taktis.
Perencanaan
banyak bergantung pada peramalan dan dan informasi dari luar. Pengendalian merupakan hal membandingkan
hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada proses perencanaan. Demikian
pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan,
sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus
dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat
terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam manfaat dan peranan sistem
informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam
arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawab dalam
pencapaian tujuan perusahaan.
Hampir di
seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan
mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam
cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka.
Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup
penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem
informasi adalah :
1.
Mendukung
Operasi Bisnis .
Mulai dari
akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari.
Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem
Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai
fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem
informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para
manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat
keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem
informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di
pasar.
Penjelasan
lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi
akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini :
Klasifikasi
Sistem Informasi
Pada
prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau
fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai
fungsi.
1. Sistem
Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem
Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan
dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah
untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung
komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
Transaction
Processing Systems
Transaction processing
systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses
data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic
data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi
bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan,
kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS
juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih
lanjut oleh SIM.
Process
Control Systems
Sistem informasi operasi secara
rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti
keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control
systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara
otomatis dibuat oleh komputer.
Office
Automation Systems
Office automation systems (OAS)
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam
bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA)
adalah word processing, surat elektronik (electronic
mail),teleconferencing, dan lain-lain.
2.
Sistem
Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM
(management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan
pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM
sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
Ø Menekankan
pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi
pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen
(management decision making).
Ø Menekankan
bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur
penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus
dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang
berdiri sendiri.
Secara garis
besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
Information
Reporting Systems
Information reporting
systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end
users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari.
Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi
gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2)
secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh,
manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya
untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
Decision
Support Systems
Decision support systems (DSS)
merupakan kemajuan dari information reporting systems dan transaction
processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer
yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses
pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program
kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima
respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
Executive
Information Systems
Executive information
systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi
strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis
komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif
tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi
manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).
3.
Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem
informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis
dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu
lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan
persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri
yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti,
(4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari
pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membangun upaya pemasaran yang mengarah kepada competitive advantage
strategies.
Beberapa strategi bersaing yang
dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
1. Cost leadership (keunggulan
biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
2. Product
differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan
produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
3. Innovation – menemukan cara
baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan
cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
Peran Strategis Untuk Sistem
Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM)
dapat menolong perusahaan untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2)
memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber informasi
strategis.
1.
Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem
informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi
operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya
(low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada
teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat
ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun
hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2.
Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller
machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi
sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh
keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem
informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke
dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh
yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi
yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila
sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
3.
Membangun sumber-sumber informasi
strategis
Teknologi sistem informasi
memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga
mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh
perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi,
menyewa spesialis sistem informasi, dan melatihend users.
Sistem informasi memungkinkan
perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base)
yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan.
Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi
yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak
usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka
untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada
konsumen.
4.
KESIMPULAN