Minggu I.
Tinjauan Sekilas Sistem Informasi Akuntansi
Definisi Sistem
Informasi Akuntansi (atau biasa disebut SIA) adalah sebuah Sistem
Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan pencatatan
transaksi Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem
Informasi.
Fungsi
penggunaan/implementasi SIA pada sebuah organisasi antara lain :
·
Mengumpulkan
dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
·
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
·
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Modul
SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan yang
secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA
terdiri dari 3 subsistem:
- Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
- Sistem buku besar/ pelaporan keuangan menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
- Sistem pelaporan manajemen
Yang
menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
11. Sistem Informasi dan
Organisasi Bisnis
Sistem
Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen penting
dalam organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu
membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem
dan teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan
efisiensi proses-proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses
bisnis unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran manajer dalam
pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
Sistem
informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software
dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk
mengelola (menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan)
informasi dalam sebuah organisasi.Sistem Informasi pada sebuah organisasi,
dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung operasional (misalnya
untuk mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan proses industri,
mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung manajemen (misalnya
untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung pada proses
pengambilan putusan).
1.2 Siklus – siklus pemrosesan
transaksi
Sistem
Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan
dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan, yaitu :
1.
Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan
pembayaran-pembayaran yang berkaitan. \
2.
Siklus pengluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan
barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban
yang berkaitan.
3.
Siklus produksi . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa.
4.
Siklus keuangan . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh
dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas.
Siklus-siklus
transaksi yang lazim.
Siklus
|
Peristiwa
(Event) yang biasanya tercakup
|
Pendapatan
|
-
Penjualan produk atau
jasa
-
Penerimaan
tunai dari produk atau jasa yang terjual.
|
Pembelanjaan
|
-
Pembelian bahan atau
jasa
-
Pengeluaran tunai untuk
membayar bahan atau jasa yang dibeli
|
Manajemen
Sumberdaya
|
-
Pembelian,
pemeliharaan, dan pengeluaran dana, fasilitas, dan sumberdaya manusia.
|
Konversi
Produk
|
-
Konversi bahan baku
menjadi barang jadi melalui penggunaan tenaga kerja dan overhead.
|
Pelaporan keuangan dan buku besar umum
|
-
Kompilasi
transaksi-transaksi akunting dari siklus-siklus transaksi lainnya.
-
Penyediaan
laporan-laporan keuangan
|
Sasaran dan Fungsi Siklus
Siklus buku besar umum dan pelaporan
keuangan, menyediakan informasi untuk serangkaian laporan keuangan
mengenai suatu lingkungan akunting.
Semua sistem buku besar umum harus melaksanakan :
Semua sistem buku besar umum harus melaksanakan :
1. Mengumpulkan data transaksi
2. Memproses arus masuk transaksi
3. Menyimpan data transaksi
4. Melakukan pengendalian akunting
5. Menyediakan laporan keuangan
6. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data dan
perkiraan transaksi
Sumber Data dan Masukan
Sumber
Sistem buku umum menerima masukan dari
berbagai macam sumber.
Sumber-sumber masukan buku besar umum adalah transaksi-transaksi keuangan yang secara tradisional telah dimasukkan ke dalam buku besar umum, yaitu :
Sumber-sumber masukan buku besar umum adalah transaksi-transaksi keuangan yang secara tradisional telah dimasukkan ke dalam buku besar umum, yaitu :
·
Tranaksi
tidak rutin yang terjadi selama periode akunting.
·
Transaksi
penyesuaian akhir periode yang : (a) berulang dan (b) tidak berulang.
·
Transaksi
balikan (Reversing transaction).
Bentuk-Bentuk Masukan
· Sistem Manual . Dokumen sumber primer bagi system buku besar umum
adalahlembar jurnal buku besar umum yang secara umum menggantikan lembar
jurnal umum. Lembar jurnal biasanya disiapkan untuk setiap transaksi tidak
rutin, penyesuaian, dan balikan. Lembar jurnal sering disapkan untuk
meringkaskan hasil setumpuk transaksi rutin yang telah dimasukkan ke
jurnal-jurnal khusus secara manual.
· Sistem
Berdasarkan Komputer . Bentuknya berbeda dengan bentuk yang digunakan pada
sistem manual.
Pengendalian Akunting
Sistem buku besar umum diharapkan menyediakan
laporan-laporan yang andal bagi berbaga macam pengguna. Maka dari itu, sistem
ini harus secara independent harus memeriksa sistem-sitem pemrosesan transaksi
komponen, secara cermat memantau rangkaian transaksi non-rutin yang diterimanya
dan secara akurat mencatat dan membukukan data dari semua
transaksi. Pengendalian Umum
Pengendalian umum yang sesuai adalah :
Pengendalian umum yang sesuai adalah :
1. Organisatoris, fungsi membukukan lembar jurnal
ke buku besar umum harus dipisahkan dari fungsi penyiapan dan pengesahan lembar
jurnal dan dari fungsi penyiapan neraca percobaan dari buku besar umum.
2. Dokumentasi harus berdiri setidak-tidaknya
atas uraian lengkap bagan perkiraan ditambah dengan pedoman prosedur buku besar
umum.
3. Pelaksanaan operasional, yang mencakup jadwal
akhir periode dan penyiapan laporan pengendalian, harus ditetapkan secara
jelas.
4. Tindakan pengamanan harus dilakukan (untuk
sistem on-line) dengan teknik-teknik seperti (a) mengharuskan petugas
memasukkan kata sandi sebelum mengakses arsip buku besar umum, (b) menggunakan
terminal khusus untuk untuk entri data lembar jurnal, (c) menghasilkan laporan
audit (log akses) yang memantau entri dan (d) menuangkan buku besar umum ke pita
magnetik pendukung.
Pengendalian Transaksi
Pengendalian dan prosedur pengendalian berikut
yang berkaitan langsung dengan perkiraan buku besar umum dan pemrosesan pada
umumnya cukup memadai.
1. Lembar jurnal yang telah diberi nomor
disiapkan di bagian akunting atau keuangan yang sesuai.
2.
Data pada lembar jurnal, seperti nomor perkiraan, diperiksa akurasinya
:
- Dalam sistem manual, petugas buku besar umum
melakukan pemeriksaan, jika perlu mengacu kepada bagan perkiraan dan
pedoman prosedur.
- Dalam sistem berdasarkan computer, pemeriksaan utamanya dilakukan
dengan program edit komputer.
3. Kesalahan yang terdeteksi dalam entri jurnal
dikoreksi sebelum data digunakan dalam pembukuan ke buku besar umum.
4. Lembar jurnal yang telah disahkan dibukukan
oleh petugas khusus yang tidak terlibat dalam penyiapan atau pengesahan.
- Dalam sistem manual lembar jurnal dibukukan oleh petugas buku
besar umum langsung ke lembar buku besar umum.
- Dalam sistem tumpuk berdasarkan komputer lembar jurnal diketikkan
oleh petugas entri data ke media magnetik, kemudian tumpukkan entri
disortir berdasarkan nomor perkiraan buku besar umum dan dibukukan selama
operasi komputer ke perkiraan yang bersangkutan.
- Dalam sistem berdasarkan on-lie lembar jurnal dimasukkan langsung
ke sistem, dengan bantuan layar praformat pada terminal CRT; kemudian
entri dibukukan oleh sistem komputer, biasanya secara langsung, ke
perkiraan.
5. Kesetaraan debet dan kredit untuk setiap entri
jurnal yang dibukukan harus dipastikan.
6. Total jumlah yang dibukukan dari entri jurnal
tumpuk ke perkiraan buku besar umum dibandingkan dengan total pengendali yang
telah dihitung sebelumnya.
7. Acuan-silang yang memadai dilakukan untuk
memungkinkan rangkaian audit yang jelas.
8. Lembar jurnal diarsipkan menurut nomor, dan
secara berkala arsip ini diperiksa untuk memastikan bahwa urutan nomor telah
benar dan lengkap.
9. Entri jurnal penyesuaian standar disimpan pada
lembar pra-cetak, guna membantu pembukuan.
10. Neraca percobaan perkiraan buku besar umum
disiapkan secara berkala, dan selisih antara debet total dengan kredit total
diselidiki secara cermat.
11. Saldo perkiraan kendali buku besar umum
direkonsiliasi secara berkala terhadap total saldo dalam perkiraan buku besar
pembantu.
12. Laporan akhir periode khusus dicetak untuk
dipelajari oleh akuntan dan manajer sebelum laporan keuangan disiapkan.
13. Telaah berkala entri jurnal dan
laporan-laporan keuangan dilakukan oleh manajer dan bila mungkin, prosedur buku
besar umum dikaji oleh auditor internal.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem
buku umum dapat diklasifikasikan sebagai analisis buku besar umum, laporan
keuangan, dan laporan manajerial.
Bagan Perkiraan Berkode
Bagan Perkiraan Berkode
Buku besar disusun berdasarkan fondasi yang
dikenal sebagai bagan perkiraan. Yang paling cocok untuk mengkodean bagan
perkiraan, yaitu : kode blok dan kode kelompok.
1.3 Akuntansi dan teknologi informasi
Peran teknologi informasi dalam membantu
proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi telah lama berlangsung.
Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu
dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output
laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan
perlindungan atas aset perusahaan.
Jika kita gunakan ilustrasi piramida
organisasi, tugas akuntansi akan berada pada level paling bawah yaitu level
operasional dan transaksional. Level ini punya ciri khas yaitu teknis,
repetitive, prosedural, standar dan juga dapat membuat bosan. Contohnya,
akuntansi yang menangani transaksi pembelian, penjualan, pengiriman barang,
pembayaran transaksi, penerimaan hasil penjualan, penyusunan laporan. Ciri khas
ini yang menjadi alasan utama mengapa teknologi informasi sangat berkaitan erat
dengan akuntansi. Bahkan, kisah hubungan ini telah terjadi jauh-jauh hari pada
saat komputer masih berbadan besar dan boros tenaga (mainframe).
Tentu
saja pengetahuan tentang TI bukan segalanya dalam konteks ilmu sistem informasi
akuntansi. Diperlukan pemahaman lainnnya seperti database, pelaporan yang baik,
pengendalian, business operation, pemrosesan transaksi, pengambilan keputusan
manajemen, pengembangan dan penggunaan sistem, komunikasi, dan pemahaman
prinsip akuntansi dan audit.
1.4. Akuntansi dan Peng-kembangan
Perkembangan
akuntasi di Indonesia mengalami pasang surut, beberapa faktor yang
mempengaruhinya antara lain lingkungan politik dan ekonomi serta organisasi
profesi.
Proses
pembentukan standar akuntansi atau sering disebut dengan standar setting
process merupakan proses yang cukup pelik oleh karena melibatkan aspek politik,
bisnis, sosial budaya. Aspek politik cukup dominan karena tarikan beberapa
kepentingan baik pihak pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu
sendiri.Hal ini dapat dipahami karena standar akuntansi yang akan diberlakukan
akan mengikat semua pihak.
Dilihat dari aspek bisnis, standar akuntansi
akan berkembang seiring dengan perkembangan dunia bisnis. Munculnya
transaksi-transaksi bisnis baru yang semakin komplek menuntut adanya standar
akuntansi yang mengatur transaksi tersebut. Oleh karena standar akuntansi akan
diterapkan pada suatu komunitas tertentu maka aspek sosial budaya juga akan
mewarnai penyusunan standar tersebut.
Sumber : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar