Minggu
ke IV
4.
Pemrosesan Transaksi dan Struktur Pengendalian Intern
4.1. Kebutuhan akan
pengendalian
Pengendalian diperlukan untuk mengurangi eksposur-eksposur. Suatu
organisasi dipengaruhi oleh eksposur yang dapat memberi akibat buruk bagi
operasinya, bahkan sekalipun organisasi itu berjalan dengan baik. Banyak aspek
dari pemrosesan komputer cenderung secara signifikan meningkatkan eksposur
terjadinya kejadian yang tidak menyenangkan .analisis eksposur dalam organisasi
sering dikaitkan dengan konsep siklus transaksi harus mengembangkan tujuan
pengendalian yang rinci untuk setiap siklus transaksi .
4.2. Komponen Proses
Pengendalian Internal
Proses pengendalian internal suatu organisasi terdiri dari lima elemen : lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan. Konsep pengendalian internal didasarkan pada dua premis utama, yaitu tanggung jawab dan jaminan yang masuk akal.
Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor
untuk membangun, mendukung dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur
tertentu.
Faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah :
Faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah :
1.
Nilai-nilai integritas dan etika
2.
Komitmen terhadap kompetensi
3.
Filosofi manajemen dan gaya operasi
4.
Struktur organisasi
5.
Perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh dewan direksi dan
komitenya
6.
Cara pembagian otoritas dan tanggung jawab
7.
Kebijakan sumber daya manusia dan prosedur
Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko, komponen kedua dari pengendalian internal, merupakan
proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi
tujuan perusahaan.
Aktivitas
Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun
untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik.
Tujuan Pengendalian
1.
Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas
untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk
melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan tugas sehari-hari mereka.
2. Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan
dokumentasi dan catatan yang berguna untuk memastikan pencatatan transaksi dan
kejadian yang tepat.
3.
Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai
dengan otorisasi manajemen.
4. Cek independen dan peninjauan dilakukan
sebagai wujud akuntabilitas kekayaan perusahaan dan kinerja.
5. Pengendalian proses informasi diterapkan untuk
mengecek kelayakan otorisasi, keakuratan, dan kelengkapan setiap transaksi.
Informasi dan Komunikasi
Merupakan komponen
pengendalian internal yang keempat. Informasi mengacu pada sistem akuntansi
organisasi, yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk
mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, mengelompokkan, mencatat, dan
melaporkan transaksi organisasi dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan
utang yang terkait.
Komunikasi
Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang baik membutuhkan komunikasi oral yang efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta berbagai jenis dokumentasi yang lain.
Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang baik membutuhkan komunikasi oral yang efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta berbagai jenis dokumentasi yang lain.
Komunikasi yang efektif
juga membutuhkan aliran arus informasi dalam organisasi yang memadai. Informasi
semacam ini dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja, membuat laporan perkecualian,
dan lain sebagainya.
Pengawasan
Pengawasan dicapai melalui aktivitas yang terus-menerus, atau evaluasi terpisah, atau kombinasi keduanya. Tujuan fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengan menyediakan bagi manajemen hasil analisis dan hasil penilaian aktivitas dan sistem seperti :
Pengawasan dicapai melalui aktivitas yang terus-menerus, atau evaluasi terpisah, atau kombinasi keduanya. Tujuan fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengan menyediakan bagi manajemen hasil analisis dan hasil penilaian aktivitas dan sistem seperti :
1. Sistem informasi
organisasi
2. Struktur pengendalian
internal organisasi
3. Sejauh mana ketaatan
terhadap kebijakan operasi, prosedur, dan rencana
4. Kualitas kinerja personel
organisasi
4.3 Pengendalian Pemrosesan Transaksi
Merupakan satu prosedur
yang dirancang untuk memastikan bahwa elemen proses pengendalian internal
diimplementasikan dalam suatu sistem aplikasi tertentu di setiap siklus
transaksi organisasi. Pengendalian pemrosesan transaksi mencakup pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum memengaruhi semua pemrosesan
transaksi. Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang spesifik untuk
setiap aplikasi tertentu.
Pengendalian Umum
Pengendalian umum mencakup hal-hal berikut ini :
Pengendalian umum mencakup hal-hal berikut ini :
1.
Perencanaan organisasi pemrosesan data
2.
Prosedur operasi secara umum
3.
Karakteristik pengendalian peralatan
4.
Pengendalian akses data dan peralatan
Pengendalian Aplikasi
Pengendalian Aplikasi
Dikelompokkan menjadi
pengendalian input, pengendalian proses, serta pengendalian output. Pengelompokan
ini terkait dengan langkah-langkah dalam siklus pemrosesan data.
1.
Pengendalian input dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan
pada tahap penginputan data.
2. Pengendalian proses dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa
pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan bahwa
tidak ada transaksi yang terlewat yang tidak diproses atau bahwa tidak ada
transaksi tambahan yang mestinya tidak ikut diproses.
3. Pengendalian output dirancang untuk memastikan bahwa input dan proses
yang telah dijalankan menghasilkan output yang valid dan bahwa output telah
didistribusikan secara tepat.
Pengendalian Preventif,
Detektif, dan Korektif
Pengendalian
dikelompokkan berdasarkan sifat :
1.
Pengendalian preventif berperan untuk mencegah
terjadinya kesalahan dan kecurangan.
2.
Pengendalian detektif berperan untuk
mengungkapkan kesalahan dan kecurangan yang telah terjadi.
3.
Pengendalian korektif berperan untuk membetulkan kesalahan yang telah
terjadi
4.4. Etika dan Struktur Pengendalian
a. Etika dan Budaya
Perusahaan
Banyak perusahaan yang telah mengadopsi peraturan kode etika yang
merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak
organisasi profesonal, seperti AICPA, yang mengadopsi peraturan ini peraturan
kode etik ini umumnya di tulis dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal
yang mungkin di langgar.
Banyak yang menentang dengan mengatakan bahwa setiap perusahaan
memiliki budayanya sendiri, yang di sebut budaya perushaan, yang mungkin
meningkatkan atau mengabaikan etika. Budaya
perusahaan tergantung pada tingkah laku, dan praktik kerja para karyawan. Untuk
setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit budaya atas perlaku
budaya dan etika perusahaannya.
b. Mengkomunikasikan
Tujuan-tujuan Pengendalian Intern
Manusia merupakan elemen penting dari setiap struktur prngrndalian
intern. Fungsi prinspal dari pengendalian intern adalah mempengaruhi tingkah
laku manusia dalam suatu sistem bisnis. Jadi, perilaku dan aktifitas-aktifitas
perlu di kelola dan di kendalikan sehingga tujuan organisasi dapat di capai.
Tujuan pengendalian intern harus di pandang secara relevan dengan individu yang
menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem harus di rancang sedemikian
rupa sehingga pegawai yakin bahwa pengendalian bertujuan melindungi
kesulitan-kesulitan atau krisis-krisis dalam oprasi organisasi yang sebaliknya
dapat mempengaruhi mereka secara pribadi.
Sumber : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar