Minggu ke V
5. Aplikasi-Aplikasi siklus pendapatan dan pengeluaran
5. Aplikasi-Aplikasi siklus pendapatan dan pengeluaran
5.1 Aplikasi siklus pendapatan
Siklus pendapatan bertujuan untuk memfasilitasi
pertukaran barang dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan dengan kas yang
dimiliki oleh konsumen. Perusahaan yang masih menggunakan system proses manual
, dokumennya berbentuk hardcopy.Sistem pemprosesan terkomputerasi memudahkan
dalam pencatatn peneluaran dan pendapatan
Tujuan perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan :
Tujuan perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan :
1.
Mencatat
permintaan penjualan agar tepat dan akurat
2.
Memverifikasi
kelayakan kredit konsumen
3.
Mengirimkan
barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian
4.
Melakukan
penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar
5.
Membukukan penjualan
dan penerimaan kas kedalam akun konsumen dengan tepat
6.
Mengamankan kas
sampai dilakukan penyetoran barang
5.2 Aplikasi siklus pengeluaran
Siklus ini memproses transaksi yang menggambarkan
peristiwa ekonomi berikut : permintaan barang, penerimaan barang, mencatat
kewajiban untuk membayar barang, dan membayar untuk barang itu.
Pada
siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat
aplikasi :
1. Aplikasi pembelian.
2. Aplikasi penerimaan.
3. Aplikasi surat bukti.
4. Aplikasi disbursemen kas.
Tujuan
system pengeluaran yaitu:
1.
Menjamin barang dan
jasa yang dipesan sesuai dengan yang dibutuhkan.
2.
Menerima barang dalam
kondisi baik.
3. Menentukan faktur
yang berkaitan barang dan jasa dengan benar.Mencatat dan mengklasifikasikan
pengeluaran dengan tepat.
4.
Mengirimkan
uang ke pemasok yang tepat.
5.
Menjamin semua
pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang telah diijinkan.
Minggu Ke VI
6. Aplikasi-Aplikasi siklus produksi dan keuangan
6. Aplikasi-Aplikasi siklus produksi dan keuangan
6.1
Aplikasi-Aplikasi
siklus produksi
Aplikasi siklus
produksi = siklus yang didalamnya terdapat aspek-aspek untuk memproduksi barang
atau jasa.
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
- Perancangan Produk
- Perencanaan dan Penjadwalan
- Operasi Produksi
- Akuntansi Biaya
Aplikasi siklus keuangan = Siklus ini memproses dua
kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh
pemilikan.
Sistem
aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
1. sistem pemilikan.
2. sistem catatan jurnal.
3. Sistem pelaporan keuangan.
1.
Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah
rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus
berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas
sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Apa sajakah dari empat aktivitas
dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan ?
- Entri pesanan penjualan
- Mengambil pesanan dari pelanggan
- Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
- Memeriksa ketersediaan persediaan
- Pengiriman
- Mengambil dan mengepak pesanan
- Mengirim pesanan tersebut
- Penagihan ke para pelanggan
- Memelihara data piutang usaha
- Menangani kiriman uang pelanggan
- Menyimpannya ke bank
2.
Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Apakah tiga aktivitas bisnis
dasar dalam siklus pengeluaran ?
a. Memesan barang,
Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama pertama dalam
siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
- Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
- Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
- Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
- MRP (material requirement planning
- JIT (just in time)
b. Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa
(layanan)
Aktivitas bisnis utama kedua
dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
·
Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan
informasi:
- Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
- Memutuskan apakah menerima pengiriman.
- Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan
dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini
mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal
penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini
menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang
diterima.
·
Membayar
barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas
utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari
vendor untuk pembayaran.
1.
Bagian
utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
2.
Kasir bertanggung
jawab untuk melakukan pembayaran
3. Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang
berkaitan dengan pembuatan produk.
Ada empat aktivitas dasar dalam
siklus produksi :
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
- Perancangan Produk
Langkah pertama dalam siklus
produksi adalah Perancangan produk.Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
- Perencanaan dan
Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
- Operasi Produks
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk.
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan.
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
- Operasi Produks
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk.
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan.
- Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya
itu ?
i. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian,
dan penilaian kinerja dari operasi produksi
- Memberikan data biaya
yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta
keputusan bauran produk.
- Mengumpulkan dan
memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta
nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
4. Siklus Keuangan/ Penggajian
Apakah aktivitas-aktivitas dasar
yang dilakukan dalam siklus penggajian ?
i. Perbarui
File Induk Penggajian
ii. Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
iii Validasi Data Waktu dan Kehadiran
iv Mempersiapkan Penggajian
v Membayar Gaji
vi Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
ii. Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
iii Validasi Data Waktu dan Kehadiran
iv Mempersiapkan Penggajian
v Membayar Gaji
vi Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
vii Keluarkan Pajak Penghasilan
dan Potonagn Lain-Lain
Minggu Ke
VII
7.
Pengembangan Sistem : Suatu Survey
7.1 Siklus hidup pengembangan system
Sistem
Informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya
meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk
menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat
lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk
mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan
pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di
bidang Teknologi Informasi.
Dalam
membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian
aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System
Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan
yang dilaksanakan secara berurutan. Secara umum tahapan dari SDLC adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan data (data
gathering)
Jika sudah ada sistem yang
berjalan sebelumnya maka perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang
dihasilkan dari sistem yang ada. Pengumpulan laporan (report), cetakan (print-out),
dsb baik yang sudah ada maupun yang diharapkan untuk ada pada sistem yang
baru. Interview danquestionnaire terhadap
orang-orang yang terlibat dalam sistem juga mungkin perlu dilakukan. Apabila
sistem yang akan dikembangkan benar-benar baru (belum ada sistem informasi
sebelumnya) maka pada tahapan ini pengembang bisa lebih menekankan kepada studi
kelayakan dan definisi sistem.
2. Analisa Sistem
Jika tahapan pengumpulan
data dilakukan dengan melibatkan klien atau pengguna sistem informasi, maka
mulai dari tahapan analisa lebih banyak dilakukan oleh pihak pengembang
sendiri. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dan
sistem yang akan dikembangkan. Mendefinisikan objek-objek yang terlibat dalam sistem dan
batasan sistem.
3. Perancangan Sistem (design)
Merancang alir kerja (workflow)
dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow
Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam
bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian
membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface)
dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur
aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework)
aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang
akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada
saat implementasi (deployment).
4. Penulisan kode program (Coding)
Programming (desktop
application) atau Scripting (web-based application)
hanyalah salah satu tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan ini
dilakukan oleh satu atau lebih programmer. Jika tahapan analisa dan perancangan
sistem telah dilakukan dengan baik, maka porsi tahapan coding tidaklah
besar.
5. Testing
Biasanya tahapan ini
dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak pengembang untuk
memastikan bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Salah satu metodenya bisa dengan menginput sejumlah
data pada sistem baru dan membandingkan hasilnya dengan sistem lama. Apabila
diperlukan maka tahapan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihak
pengembang (alpha testing) dan testing oleh pihak pengguna (beta testing).
6. Instalasi
Pada pengembangan
aplikasi Client-Server, umumnya terdapat server untuk development,
testing danproduction. Server development berada di
tempat pengembang dan dipergunakan selama pengembangan dan bisa juga setelahnya
untuk perbaikan aplikasi secara terus menerus (continuous improvements).
Server testing berada di tempat pengembang dan bisa juga di tempat pengguna
apabila diperlukan beta testing. Setelah aplikasi dirasa siap untuk
dipergunakan maka digunakanlah server production yang berada
di tempat pengguna. Pada prakteknya di tempat pengembang juga bisa terdapat
serverproduction yaitu server yang memiliki spesifikasi hardware
dan software yang sama dengan server di tempat pengguna. Hal ini dimaksudkan
agar apabila ditemukan error atau bug pada
aplikasi di tempat pengguna maka pengembang dapat mudah mencari penyebabnya
pada server production mereka.
7. Pelatihan
Pihak pengembang
memberikan training bagi para pengguna program aplikasi sistem
informasi ini. Apabila sebelumnya tidak dilakukan beta testing maka pada
tahapan ini juga bisa dilangsungkan User Acceptance Test.
8. Pemeliharaan
Maintenance bertujuan untuk
memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh pihak pengguna benar-benar telah
stabil dan terbebas dari error dan bug. Pemeliharaan
ini biasanya berkaitan dengan masa garansi yang diberikan oleh pihak pengembang
sesuai dengan perjanjian dengan pihak pengguna. Lamanya waktu pemeliharaan
sangat bervariasi. Namun pada umumnya sistem informasi yang kompleks
membutuhkan masa pemeliharaan dari enam bulan hingga seumur hidup program
aplikasi.
Secara teori inilah siklus hidup pengembangan
sistem. Namun pada prakteknya hal ini tidaklah selalu mulus untuk dilaksanakan.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem informasi.
Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang,
kurangnya keahlian dan pengalaman bisa menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan
sehingga menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa
terjadi bahwa siklus ini dilakukan sampai berulang-ulang.
Dari pihak pengguna, idealnya perlu
bersama-sama dengan pihak pengembang untuk memahami sistem informasi mulai dari
awal siklus hidup pengembangan sistem. Namun yang sering terjadi pihak pengguna
menyerahkan semuanya kepada pihak pengembang sehingga pada saat implementasi
(testing atau training) pihak pengguna tidak menyetujui (menolak) sebagian atau
seluruh rancangan dari sistem yang telah selesai dibangun oleh pihak
pengembang.
Apabila perlu dilakukan revisi dan pengulangan
tahapan siklus hidup pengembangan sistem tentu saja akan menambah beban biaya,
tenaga dan waktu dari kedua belah pihak. Hal-hal seperti inilah yang
menyebabkan banyak proyek pengembangan sistem informasi gagal atau berhenti di
tengah jalan.
7.2 Standar – Standar Dokumentasi
Informasi
merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan
sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional. Hak
memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi
publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung
tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik.
Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan
publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala
sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.
7.3 Teknologi dan
praktikk pengembangan system
Program studi Sistem dan
Teknologi Informasi adalah salah satu program studi baru dalam lingkungan
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. Program studi Sistem dan Teknologi
Informasi dikembangkan sebagai antisipasi terha dap perkembangan sistem
informasi yang sangat pesat.
Sistem informasi sebagai salah
satu bidang akademik pada program sarjana men cakup dua area utama, yaitu area
yang berkaitan dengan upaya:
1. Perencanaan, pengembangan, dan evaluasi atas sistem
yang menjadi solusi untuk persoalan pengelolaan informasi bagi organisasi; dan
2. Perencanaan, pengembangan,
evaluasi atas pengelolaan teknologi informasi yang digunakan bagi kepentingan
sistem informasi organisasi.
Sebagai
bagian dari proses peningkatan aktifitas sosial dan ekonomi, masyarakat dunia
telah memasuki suatu masyarakat yang berorientasi kepada informasi bah kan
lebih jauh menuju masyarakat berpengetahuan (knowledge society). Sistem
dan teknologi informasi mejadi salah satu faktor penentu dalam dinamika bisnis
dan pengembangan organisasi dan komunitas dalam kehidupan global saat ini.
Sistem dan teknologi informasi telah menjadi bagian penting dari kehidupan
sehari-hari yang meliputi antara lain ilmu pengetahuan, rekayasa / disain,
teknologi, produk, layanan, operasional, dan manajemen. Penggunaan sistem dan
teknologi informasi yang efektif dan efisien merupakan elemen penting dalam
mencapai keunggulan bersaing. Sistem dan teknologi informasi telah menyatu
dalam berbagai bidang ke hidupan, mulai dari perdagangan/bisnis (Electronics-commerce),
pendidikan dan pembelajaran (e-education dan e-learning),
kesehatan (e-health), budaya, trans portasi, industri, pariwisata,
lingkungan, kolaborasi (collaborative working), hingga ke sektor
hiburan.
Sesuai
dengan daerah kajian dan tantangan yang dihadapi, maka kompetensi yang
dirancang untuk dimiliki oleh lulusan program studi Sistem dan Teknologi
Informasi meliputi:
1. Pemahaman atas dinamika persoalan sistem (bisnis,
manajemen, regulasi);
2. Analisis dan sintesis secara sistemik terhadap suatu
bidang persoalan dan menghasilkan solusi dalam bentuk desain dan implementasi
pada kehidupan nyata;
3. Adaptasi dan interaksi
dengan masyarakat pengguna;
4. Penguasaan aspek interaksi
dalam sistem yang besar (multi dimension);
7.4 Perencanaan dan pengorganisasian proyek system
Perencanaan
adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatau periode tertentu dalam rangka tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut
para ahli adalah :
1. Bintarao
Tjokroaminoto ialah proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara
sistematis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Prajudi
Atmosudirdja mendefinisikan perencanaan ialah perhitungan dan penentuan tentang
sauatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu , siapa
yang melakukan , bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukanya.
3.
Handoko
( 2003) meliputi (1)pemilihan atau penetapan tujuan tujuan organisasi., (2)
penentuan strategi , kebijakan , proyek, program , prosedur, metode, system,
anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
A. Manfaat perencanaan
1. Standar pelaksaanaan dan
pengawasan
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik.
3. Penyusunan skala prioritas , baik sasaran mauopun kegiatan,
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi’
5. Alat memudahkan dalam berkordinasi dengn pihak terkait
6. Alat untuk meminimalkan pekerjaan tidak pasti.
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik.
3. Penyusunan skala prioritas , baik sasaran mauopun kegiatan,
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi’
5. Alat memudahkan dalam berkordinasi dengn pihak terkait
6. Alat untuk meminimalkan pekerjaan tidak pasti.
Pengorganisasian
adalah proses membagi kerja kedalam tugas-tugas ynag lebih kecil, membebankan
tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuanya, dan mengalokasikan
sumber daya, serta msngkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian
tujuan organisasi.
B. Fungsi Organisasi
1. Organisasi dapat diartikan
Sebagai memberi struktur, terutama dalam penyusunan / penempatan panitia-panitia dalam pekerjaan yang ada dalam struktur itu.
Sebagai memberi struktur, terutama dalam penyusunan / penempatan panitia-panitia dalam pekerjaan yang ada dalam struktur itu.
2. Organisasi dapat pula
ditafsirkan sebagai menetapkan hubungan antara orang-orang kewajiban-kewajiban,
hak-hak dan tanggung jawab masing – masing anggota disusun menjadi pola-pola
kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan-tujuan atau maksud-maksud
kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran.
3. Organisasi dapat diartikan
semata-mata mengingat maksudnya, yakni sebagai alat untuk mempersatukan
usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan.
sumber : Google|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar