Sistem
Informasi Akuntansi
11.
Teknologi informasi Auditing
11.1.Konsep-Konsep Auditing PDE
Audit teknologi informasi adalah bentuk
pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara
menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan
audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan
evaluasi lain yang sejenis.
Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit
pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum
merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi
dalam perusahaan itu.
Istilah lain dari audit teknologi informasi
adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem
informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam
mencapai target organisasinya.
Konsep-konsep auditing PDE Beberapa konsep utama dalam auditing antara lain:
·
Evidence
·
Due audit care
·
Fair presentation
·
Independence
·
dan ethical conduct
Masing-masing konsep ini menempati posisi yang cukup penting
dalam struktur dari teori auditing.
Struktur Audit Laporan Keuangan
Tujuan dan tanggungjawab utama auditor ekstern adalah menilai
kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Audit interim, bertujuan pengujian
ketaatan. Tujuan pengujian ketaatan adalah untuk melihat eksistensi, aktivitas
dan pengecekan kontinuitas kegiatan yang mengandalkan sistem pengendalian
intern tersebut.
Data Uji
Data Uji merupakan masukan yang disajikan auditor yang memuat
data yang absah dan yang tidak absah.
Pendekatan Fasilitas-Uji-Terpadu.
Pendekatan (ITF) mencakup penggunaan data ujian juga
pembuatan entitas (seperti pemasok, karyawan produk, produk, akun) fiktif.
dalam file master sistem komputer.
Kegiatan Audit Terprogram.
Kegiatan Audit Terprogram.
Kegiatan Audit Terprogram merupakan teknologi audit yang
mencakup modifikasi program komputer untuk tujuan-tujuan audit. ini dicapai
dengan membentuk suatu kegiatan audit khusus di dalam program produksi.
reguler.
Penelaahan Dokumentasi Sistem
Penelaahan dokumentasi sistem, seperti deskripsi naratif,
bagan arus dan daftar program, barangkali merupakan teknik auditing PDE yang
tertua, dan tetap diguanakan secara luas sampai sekarang.
11.2.Teknologi PDE Auditing
Audit teknologi informasi adalah bentuk
pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara
menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan
audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi
lain yang sejenis.
Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan
sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan
evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain
dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk
menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara
efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Pemrosesan data elektronik adalah metode dalam
suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP
melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis
dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana. Sebagai contoh, pemrosesan
data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam suatu daftar
barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank, pemrosesan booking untuk
tiket pesawat terbang, reservasi kamar hotel, pembuatan tagihan untuk suatu
jenis layanan, dll.
11.3.Jenis-jenis audit PDE
1. Sistem dan Aplikasi
Pada bagian ini mewakili bagaimana sebuah data
diproses melalui aplikasi perangkat lunak komputer yang dikelola melalui suatu
sistem yang biasanya terdiri atas tingkatan hierarkis yang mengikuti aturan
bisnis yang berlaku di organisasi yang menggunakannya. Sehingga proses auditnya
sendiri akan meliputi verifikasi terhadap sistem dan aplikasinya apakah handal,
efisien serta memiliki kontrol yang melekat untuk memastikan kebenaran,
kehandalan, kecepatan maupun keamanan pada saat pengiriman, pemrosesan serta
pengeluaran informasi di setiap tingkatan kegiatan sistem.
2. Information Processing Facilities
Merupakan komponen yang terkait dengan
fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah informasi di suatu
organisasi. Biasanya ini terkait
dengan perangkat keras seperti misalkan scanner, komputer server, formulir,
dsb. Di komponen teknologi informasi ini dilakukan verifikasi untuk memastikan
apakah fasilitas pemrosesan terkendalikan untuk memastikan kecepatan, ketepatan
dan tingkat efisiensi dari aplikasi-aplikasi berada dalam kondisi normal serta
di bawah kemungkinan adanya potensi kerusakan/gangguan.
3. Systems Development
Adalah bagian dari proses pembangunan maupun
pengembangan dari sistem yang sudah ada dalam suatu organisasi sesuai tujuan-tujuan
aktivitasnya.
Proses audit pada komponen ini ditujukan untuk
memverifikasi apakah setiap sistem yang sedang dalam proses pengembangan sesuai
dengan tujuan/pedoman/arahan/visi/misi dari organisasi penggunanya.
Selain itu proses audit pada bagian ini juga
ditujukan untuk memastikan apakah selama proses pengembangan sistem sesuai
dengan standar-standar yang secara umum digunakan dalam pengembangan sistem.
4. Management of IT and Enterprise Architecture
Pengelolaan atas teknologi informasi serta
arsitektur seluruh lingkup internal organisasi yang disesuaikan dengan struktur
dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen adalah sangat penting.
Pentingnya hal tersebut memerlukan proses audit
yang dilaksanakan untuk memastikan apakah segenap lingkungan/komponen
organisasi dalam pemrosesan informasinya dilakukan secara terkendali dan
efisien.
Client/Server, Telecommunications, Intranets, and
Extranets Komputer, peralatan telekomunikasi, sistem jaringan komunikasi data
elektronik (intranet/extranet) serta perangkat-perangkat keras pengolahan data
elektronik lainnya adalah komponen dari sebuah teknologi informasi.
Audit di bagian ini menjadi penting untuk
melakukan verifikasi atas seperangkat pengendalian pada infrastruktur perangkat
keras yang digunakan dalam pemrosesan serta komunikasi data secara elektronik
dalam suatu sistem jaringan yang terintegrasi.
12.
Perencanaan
dan Analisis Sistem.
Analisis Sistem merupakan Penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah laporan
perencananaa sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan
dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.
Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan
berjalan.tujuannnya untuk melihat kesempatan memanfaatkan teknologi informasi
dan membangun proyek sistem yang mendukung tujuan bisnis.
12.1Perencanaan sistem dan analisis kelayakan
· Analisis kelayakan Tujuannya adalah :
- Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
- Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar
– benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala
yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
· Perencanaan sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
- Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak.
- Penetapan dewan pengarah
perencanaan sistem.
- Penetapan tujuan dan batasan
keseluruhan.
- Pengembangan perencanaan sistem
informasi strategik.
- Identifikasi dan memprioritaskan
area spesifik dalam organisasi sebagai focus pengembangan sistem.
- Pembuatan proposal sistem untuk
mendukung dasar analisis dan perancangan awal sub system tertentu.
- Pembentukan tim untuk tujuan
analisis perancangan awal sistem.
· Tugas – tugas analisis kelayakan :
- Penentuan masalah dan peluang yang
dituju sistem.
- Pembentukan sasaran sistem baru.
- Pengidentifikasian para pemakai
sistem
· Metode penentuan penganggaran modal :
- Payback period
- Net present value
- Internal rate of return
- Modified internal rate of return.
· Ukuran kelayakan :
- Teknologi
- Ekonomi
- Non ekonomi
- Organisasi atau operasional
- Jadwal
12.2.Langkah-langkah analisis system
Langkah-langkah
analisis sistem :
1. Identify
, mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertaman yang dilakukan dalam
tahap analisis sistem. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
- Mengidentifikasi penyebab masalah
- Mengidentifikasi titik keputusan
- Mengidentifikasi personil –
personil kunci
2. Understand,
memahami kerja sistem yang ada
Langkah
ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada
beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan
penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan
pengambilan sampel
3. Analyze,
Menganalisis system
Langkah
ini dilakukan berdasarkan data yagn telah diperoleh dari hasil penelitian yang
telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis
sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk
menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.
Report,
membuat laporan hasil analisis.
Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah yang
nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan
panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis
yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan
utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah:
1. Analisis
telah dilakukan,
2. Meluruskan
kesalah pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis sistem
tetapi tidak sesuai menurut manajemen,
3. Meminta
pendapat dan saran dari pihak manajemen, dan
4. Meminta
persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan.
12.3.Teknik-teknik pengkumpulan fakta
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi,
dan relasi yang menjamin analisis permodelan.
Ada
tiga sumber yaitu :
1. Sistem
yang berjalan
Menyediakan
kesempatan untuk menetukan apakah sistem memuaskan,perlu sedikit perbaikan,
membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti.Juga menyediakan sumber ide
perancangan untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi
sistem yang baru.
2. Sumber
internal lainnya
Sumber
yang utama adalah orang yang akan menggunakan system yang baru.Sumber kedua
didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi. Dokumen dapat
diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah dilakukan
organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi
3. Sumber
eksternal
Informasi
yang berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak
industri dari kelompok dan seminar memberikan.
12.4.Teknik-teknik mengorganisasikan fakta
Teknik
untuk mengorganisasikan fakta terdiri dari :
1. Analisis
pengukuran kinerja
2. Analisis
Distribusi kerja
3. Analisis
Fungsional
4. Analisis
Matriks
12.5.Analisis sistem terstruktur
Adalah Salah satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem
informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan
perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented. Analisis terstruktur
sederhana dalam konsep. Proses analis menggambarkan serangkaian proses dalam
bentuk diagram alir data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan proses yang ada
atau yang diusulkan bersama-sama dengan input , output dan file mereka.
13.
Perancangan Sistem
Mencakup
evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun
sistem dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses
menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.
13.1.Langkah – langkah Perancangan Sistem
Perancangan system
dapat disebut sebagai formulasi cetak biru sitem yang lengkap.
a. Evaluasi
Alternatif-alternatif Rancangan
Perancangan system harus menyajikan pemecahan
untuk masalah spesifik.Oleh karena
itu aspek yang sangat penting dalam perancangan system adalah perhitungan dan
pertimbangan berbagai alternative-alternatif terutama rancangan.
· Perhitungan
alternatif-alternatif rancangan
Dalam merancang system yang lengkap ada dua pendekatan umum.Yang pertama adalah merancang system
benar-benar dari awal.Yang kedua
perancang memilih dan meekomendasikan system pra-buat (yang telah dirancang).
· Penjelasan alternative
Jika daftar alternative-alternatif utama telah dibuat
setiap alternative harus didokumentasikan dan dijelaskan.Dalam alternative perancangan tersentralisasi
setiap divisi memberikan data akuntansi ke system computer pusat.
· Mengevaluasi
alternative-alternatif
Jika setiap alternative telah disusun dan didokumentassikan
dengan seksama akan memudahkan untuk membandingkan alternative-alternatif
tersebut.Kriteria utama untuk memilih alternative untuk implementasi adalah
biaya kontra manfaat,Selain itu alternative terpilih harus memenuhi seluruh
tujuan-tujuan system yang utama.Faktor penting lainnya adalah kelayakan.
b. Pembuatan
spesifikasi-spesifikasi rancangan
Aturan utama dalam pembuatan
spesifikasi-spesifikasi rancangan adalah bahwa para perancang harus bekerja
lembur dari keluaran ke masukan.Sejalan dengan tujuan-tujuan system perancang
harus merancang seluruh laporan manajemen dan dokumen-dokumen keluaran pada
langkah pertama dari proses.
c. Pembuatan dan
penyampaian spesifikasi perancangan system
Spesifikasi-spesifikasi rancangan lengkap
harus disajikan dalam bentuk proposal. Proposal rancangan terinci harus
mencakup masalah penting untuk mengimplementasikan proyek perancangan secara
actual. Untuk pemrosesan data, kebutuhan rincian-rincian yang barkaitan dengan
perangkat keras dan perangkat lunak harus disajikan.
13.2.Pertimbangan-pertimbangan Perancangan Umum
a. Perancangan
keluaran
Pertimbangan pertama dan paling penting dalam
perancangan keluaran adalah efektifitas biaya. Prinsip efktifitas biaya harus
diterapkan untuk seluruh elemen dalam system karena investasi dalam system
informasi sama seperti pengeluaran anggaran modal lainnya—harus
dievaluasi dengan dasar biaya/manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan
hasil manfaat terhadap biaya dan memenuhi tujuan-tujuan system tertentu.
b. Perancangan
database
Ada beberapa prinsip penting yang di terapkan
dalam perancangan database.arti pentingnya
adalah bahwa database perusahaan harus di padukan.Keterpaduan berarti
menghindarkan pengumpulan dan pemeliharaan unsur-unsur data yang sama dalam
lebih dari satu tempat dalam perusahaan .Pertimbangan penting lainnya adalah
standarisasi , yaitu seluruh unsure-unsur data dimasukan dalam format
standarddan membuat nama jika digunakan untuk digunakan lebih dari satu tempat
.
c. Pemrosesan
data
Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data
berkaitan dengan masalah keseragaman dan keterpaduan. Penting untuk memastikan
bahwa seluruh system pemrosesan data perusahaan berjalan sesuai dengan rencana
umum .Sering kali perusahaan harus menetapkan tingkat kompabilitas tertentu
antara, computer yang digunakan untuk akuntansi dan otomasi kantor atau system
pemrosesan kata.
d. Perancangan formulir
Proses perancangan formulir-formilir khusus
disebut perancangan formulir . masalah perancangan formulir harus diberi
perhatian seksama oleh tim perancang sistem karena perancangan formulir
merupakan penghubung antara pemakai dengan sistem itu sendiri.
Diagram hirarki data . fokus dari diagram
hirarki data adalah pada elemen-elemen data dan hubungan hirarkis antara elemen
satu dengan lainnya.
Bagan tata letak formulir. bagan tata letak
formulir mencakup penggunaan kisi-kisi dimana setiap unsur dalam kisi-kisi
berhubungan dengan lokasi tertentu dalam layar video , printer komputer , atau
media lainnya dimana formulir itu akan ditampilkan.
13.3.Teknik-teknik perancangan
1.
Bagan Arus (FlowChart)
Merupakan alat yang digunakan untuk :
a.
dokumentasi sistem
yang sudah ada.
b.
Mendesain sistem baru
c. Memberi petunjuk bagi
programer yang akan membuat dan memperbaharui program komputer.Bagan arus terdiri dari dua macam yaitu :
1.
Dokumen flowchart
2.
Sistem / proses
flowchart
2. Bagan Arus
Dokumen
Bagan yang digunakan untuk menganalisa
distribusi dokumen (kadang sumber daya fisik lain) diantara unit organisasi
dalam suatu sistem (document oriented).
Langkah-langkah dalam penyusunan Dokumen Flowchart :
a.
Mengidentifikasi
departemen-departemen yang ikut ambil bagian dalam suatu sistem.
b.
Mengidentifikasi dokumen
sumber yang akan digunakan.
c.
Menggambarkan
bagaimana dokumen-dokumen di buat, diproses dan digunakan.
d.
Menambahkan catatan
yang akan memberikan keterangan mengenai suatu simbol atau kegiatan
3.
Bagan Arus Sistem
Bagan yang menyediakan gambaran yang lebih
lengkap mengenai langkah-langkah proses dalam suatu sistem (Process oriented).
Sistem flowchart terdiri dari dari beberapa tingkatan :
· High-level System
Flowchart, sistem flowchart yang penggambarannya sangat umum dan memberikan gambaran sekilas mengenai sistem.
· Intermediate-level
System Flowchart, penggambarannya suatu proses yang lebih detai
· Low-level System
Flowchart, menggambarkan secara khusus aplikasi-aplikasi atau kegiatan-kegiatan
dari suatu proses.
4.
Bagan Arus Program
Bagan yang mengambarkan rangkaian atau urutan
dari operasi logis yang dikerjakan komputer dalam menjalankan suatu program.
Meskipun tidak ada aturan khusus mengenai
pembuatan flowchart, tapi terdapat beberapa panduan yang dapat diikuti dalam
pembuatan flowchart :
1.
Simbol dari proses
harus selalu diletakkan diantara simbol input dan simbol output.
2.
Pembuatan flowchart
harus dimulai dari pojok kiri atas.
3.
Selalu menggunakan
simbol yang tepat tergantung dari jenis flowchartnya.
4. Hindari kekusutan dan
kekacauan dengan menghindari garis yang berpotongan, apabila harus ada, dapat
digunakan simbol koneksi.
5.
Harus ada keterangan /
deskripsi untuk memberikan kejelasan.
5.
Data Flow Diagram (DFD)
Suatu bagan yang memberikan gambaran mengenai
arus data dalam suatu sistem atau organisasi. Digunakan terutama sebagai alat
untuk mengevaluasi sistem yang sudah ada dan perencanaan pembuatan sistem baru.
(lebih bersifat penggambaran secara logis dari suatu sistem).
Elemen dalam suatu DFD :
a.
Proses transformasi, digambarkan
berbentuk lingkaran.
b.
Arus data, digambarkan
berupa anak panah yang masuk atau keluar dari suatu proses transformasi.
c.
Penyimpanan data,
digambarkan berupa kotak persegi panjang tanpa tutup di sebelah kanannya.
d.
Data sumber dan data
tujuan, digambarkan berupa kotak empat persegi panjang.
6.
Bagan IPO dan HIPO
· Bagan IPO
Bagan yang menggambarkan suatu sistem dalam skala umum
(tidak rinci) sehingga dapat digunakan untuk melihat /
menganalisa suatu sistem secara utuh.
· Bagan HIPO
Bagan yang mewakili sistem dengan bertambahnya tingkatan
rincian. (Tingkat rincian tergantung dari kebutuhan pemakai).
14.
Implementasi
Operasi dan Pengendalian Sistem.
14.1.Implementasi Sistem
Dalam proses Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap
sistem informasi,dan dalam siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :
1. Identifikasi
Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk
mengembangkan sistem informasi.
2. Inisiasi
dan Perencanaan Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui
bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap
ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi
yang sudah ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya
3. Analisis
distrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada.
Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.
4. Perencanaan
Logika Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara
keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan,
tampilan, dan aturan pemrosesan.
5. Perancangan
Fisik Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini
akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur
fisik.
6. Implementasi
Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada
tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.
7. Pemeliharaan
Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem
secara periodik.
14.2.Pengendalian Keuangan di Dalam Sistem Informasi
Perencanaan dan pengendalian keuangan meibatkan proyeksi-proyeksi
berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian
untuk memperbaiki prestasi kerja.
Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang
didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian
bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya.
Perencanaan
Keuangan adalah proses dari :
1. Menganalisis
pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan.
2. Memproyeksikan
konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari
hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang
akan datang.
3. Menentukan
alternatif mana yang akan dipilih
4. Mengukur
hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.
14.3.Pengendalian Atas Sumber Daya Non Keuangan Dalam Sistem Informasi.
Contoh
Pengendalian Aktiva :
Sumber
daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga nya :
·
Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
·
Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)
· Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban
atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
·
Penggunaan log dan register
·
Review oleh pihak independent
Sumber : google//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar